Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Space Iklan

Prof Muzakkir: Berhaji Merupakan Nikmat Yang Luar Biasa

Petranews.com-Medan| Ibadah Haji merupakan penyempurnaan dari rukun Islam kelima. Namun begitupun, Ibadah Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu. Mampu secara finansial, mampu secara kesehatan dan mampu secara lahiriah dan batiniah.

Disamping itu, Ibadah Haji merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepada RobNya. Posisi manusia yang tertinggi yaitu hamba yang selalu bersyukur 
dan atas nikmat Allah itulah yang tidak pernah putus dan habis, sayang manusia banyak yang melupakannya.

Hal ini disampaikan Prof Dr H Muzakkir, MA pada acara Halal Bi Halal sekaligus tepung tawar jama'ah haji dari keluarga besar Kantor Kementrian Agama Kota Medan, pada Kamis 24 April 2025 di Kantor Sei Batuginging Medan.

"Nikmat itu sangat sangat kita harapkan, ketika sudah di cabut. Maka meskipun kita hebat, uang banyak dan fasilitas lengkap, tapi ada penyakit yang menghinggapi kita, seperti banyaknya larangan makan, sebab bisa berefek dengan penyakit, mondar-mandir masuk Rumah Sakit dan akhirnya mati, apa yang mau dibawa? Hanya amal dan kain putih sebagai bajunya,"ujar Prof Muzakkir.

Lebih jauh diuraikan Prof Muzakkir tentang syukur nikmat itu adalah, bersyukur segala nikmat, berdayakan nikmat itu semaksimal mungkin, bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan disekitarnya.

"Tanda dari rasa syukur itu ialah berhaji. Jadi niatkan haji ini hanya untuk ibadah, sebagai penyempurna rukun Islam serta meraih predikat mabrur, yang dijanjikan Allah balasannya tiada lain surga," ujar Wakil Rektor IV UIN SU ini memotivasi.

Maka ada hal yang harus dipahami ketika, jamaah haji melaksanakan rukun Islam kelima ini, bahwa Pergi haji itu memenuhi undangan Allah, kita beribadah secara totalitas, hilangkan status sosial keduniawian dan berharap ridho Allah semata. Jadi bukan berhaji, sebab maknanya lain,.terkesan seperti melakukan tour spiritualitas, sehingga kering nilai dan kualitas hajinya.

"Separuh jiwa jamaah haji yang akan berangkat sudah merasa di tanah suci, itulah makna terpenting dari pergi haji. Kita pasrahkan diri,. hilangkan sikap ego, buang tembok pembatas dan selalu meminta dan memberi maaf. Hilangkan debu-debu kebencian, tumbangkan pagar-pagar pembatas silaturahmi, Insya Allah haji yang kita laksanakan dimudahkan segala urusannya,"ucap Prof Muzakkir.

Adapun makna Halal bihalal, lanjut Guru Besar tasawuf spiritual UIN SU ini, adanya keterhubungan, saling memaafkan dan perkuat silaturahmi, sehingga muncul kembali keakraban sosial di mana pun kita berada.

"Halal bihalal dimaknai untuk merajut nilai kemanusiaan dan persahabatan. Maka momentum haji ini tepat dilaksanakan terutama bagi mereka yang akan berhaji, maka harus membersihkan diri terkait habblun minanasnya,"ucap Muzakki.

Dibagian dari ceramahnya, Prof Muzzakir mengingatkan orang yang akan berhaji, hal terpenting hilang kan rasa dendam, rasa marah dan rasa tidak nyaman pada orang lain. 

"Hilangkan pagar-pagar atau tembok-tembok penghalang kalbu. Orang berhaji ada 2 fasilitas yang Allah siapakan yaitu haji dan umroh, dan mereka yang datang adalah tamu-tamu Allah yang diberikan kesempatan untuk berdoa ditempat yang mustajab. Kebahagiaan tertinggi selama hidup di dunia yaitu bisa datang dan ibadah di dua tempat tanah haram, yaitu Mekkah dan Madinah. Untuk itu hilangkan kesombongan, keserakahan dan kedengkian penyakit hati. Jika ini bisa dihilangkan, maka akan hadir melahirkan kebahagiaan,"ujar Dosen Pascasarjana UIN SU ini.

Dalam pelaksanaan haji ini, keluarga besar Kementrian Agama Kota Medan memberangkatkan 17 orang keluarga ASN dan ASN dilingkup Kementrian Agama Medan.

Hadir dalam acara Halal Bi Halal Kementrian Agama Kota Medan, diantaranya Dr H Impun Siregar, MA sebagai Kakanmenag Medan, Ketua panitia H Untung Nasution, MH, para pejabat struktural dan penyelenggara di lingkungan Kementrian Agama Medan, KUA se Kota Medan, perwakilan KBIHU dan undangan lainnya.

Acara di tutup dengan doa,. sekaligus tepung tawar bagi jamaah haji keluarga besar Kementrian Agama Kota Medan. (AS)

Posting Komentar

0 Komentar